Kendati media sosial sedang menikmati masa keemasan, tak semuanya berbuah manis. Masih ingat MySpace? Nah, kabarnya situs jejaring sosial ini telah kehilangan jutaan pengguna dalam waktu sebulan.

Analisis dari comScore memaparkan antara januari dan februari tahun lalu, jejaring sosial yang pernah didaulat sebagai peletak pondasi Generasi Y ini kehilangan 10 juta penggunanya. Bahkan bila dihitung sejak Februari 2010, MySpace sudah kehilangan 50 juta unique user. Saat ini, menurut comScore,jumlah pengguna jejaring sosial milik NewsCorp ini sekitar 63 juta.
Bukan hanya itu, MySpace pun harus mengurangi jumlah karyawan internasionalnya, dari 450 orang menjadi 150 orang. Kesulitan keuangan melatarbelakangi PHK yang dilakukan MySpace.
Persaingan sengit dengan Facebook disebut beberapa media, seperti The Telegraph dan Zdnet, sebagai pangkal kesulitan yang kini merundung situs tersebut. Sebenarnya pada awal tahun lalu, MySpace sudah melakukan serangkaian come back dengan melakukan relaunching besar-besaran. Tujuannya, antara lain agar tak bersaing langsung dengan Facebook.
CEO Mark Jones mengakui era MySpace sebagai situs jejaring sosial memang sudah berakhir dan akan berahli sebagai wadah social entertainment. Namun rupanya, situs yang dibeli News Corp dengan investasi sebesar US$530 juta tahun 2005 itu sudah keburu “sakit” parah.
Kerugiannya sebesar US$100 juta di kuartal satu tahun lalu, sehingga jika ingin mengembalikan kejayaan MySpace, News Corp harus merogoh kocek dalam-dalam alias berinvestasi (lagi) besar-besaran. Pengumuman For Sale agaknya akan segera disematkan pada MySpace. Dengan nada diplomatis Chase Carey (President, COO News Corp) menyatakan bahwa inilah saatnya bagi NewsCorp untuk mempertimbangkan opsi strategis bagi MySpace, setelah proses relaunching. Seperti dikutip oleh Zdnet, Carey menegaskan bahwa MySpace akan lebih berkembang jika dikelola dengan struktur kepemilikan baru.
Analisis dari comScore memaparkan antara januari dan februari tahun lalu, jejaring sosial yang pernah didaulat sebagai peletak pondasi Generasi Y ini kehilangan 10 juta penggunanya. Bahkan bila dihitung sejak Februari 2010, MySpace sudah kehilangan 50 juta unique user. Saat ini, menurut comScore,jumlah pengguna jejaring sosial milik NewsCorp ini sekitar 63 juta.
Bukan hanya itu, MySpace pun harus mengurangi jumlah karyawan internasionalnya, dari 450 orang menjadi 150 orang. Kesulitan keuangan melatarbelakangi PHK yang dilakukan MySpace.
Persaingan sengit dengan Facebook disebut beberapa media, seperti The Telegraph dan Zdnet, sebagai pangkal kesulitan yang kini merundung situs tersebut. Sebenarnya pada awal tahun lalu, MySpace sudah melakukan serangkaian come back dengan melakukan relaunching besar-besaran. Tujuannya, antara lain agar tak bersaing langsung dengan Facebook.
CEO Mark Jones mengakui era MySpace sebagai situs jejaring sosial memang sudah berakhir dan akan berahli sebagai wadah social entertainment. Namun rupanya, situs yang dibeli News Corp dengan investasi sebesar US$530 juta tahun 2005 itu sudah keburu “sakit” parah.
Kerugiannya sebesar US$100 juta di kuartal satu tahun lalu, sehingga jika ingin mengembalikan kejayaan MySpace, News Corp harus merogoh kocek dalam-dalam alias berinvestasi (lagi) besar-besaran. Pengumuman For Sale agaknya akan segera disematkan pada MySpace. Dengan nada diplomatis Chase Carey (President, COO News Corp) menyatakan bahwa inilah saatnya bagi NewsCorp untuk mempertimbangkan opsi strategis bagi MySpace, setelah proses relaunching. Seperti dikutip oleh Zdnet, Carey menegaskan bahwa MySpace akan lebih berkembang jika dikelola dengan struktur kepemilikan baru.







0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Bijak, OKAY!!
dan Terimakasih sudah berkunjung.