Sea Games XXVI 2011 yang digelar oleh Indonesia di Palembang dan Jakarta kini menjadi pesta olahraga yang paling fenomenal di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Apalagi, pesta olahraga itu dibuka oleh pesta pembukaan yang disebut-sebut sebagai pesta pembukaan Sea Games termegah. Semua mata kini tertuju ke Jakabaring Sports City, Palembang, kompleks utama Sea Games 2011. Dalam rangkaian acara Sea Games selama beberapa hari ini, tercatat beberapa fakta menarik seputar Sea Games. Berikut ini 5 fakta unik tentang Sea Games XXVI 2011.
Sopir Angkot Yang Meraih Emas Cabang Gulat. Rustang, pegulat nasional peraih medali emas kelas 66kg Gregro SEA Games XXVI 2011, terlahir bukan dari keluarga atlet. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara pasangan Sali dan Juneda yang berprofesi sebagai petani. Sebelum menekuni dunia gulat, Rustang sempat menjalani profesi sebagai supir angkot trayek B yang melayani rute antar kota di Samarinda, Kalimantan Timur.
Official Malaysia Tewas Mendadak. Seorang ofisial kontingen SEA Games asal Malaysia bernama Harun bin Oesman (51 tahun), meninggal dunia sesaat setelah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang pada Rabu (9/11). Harun diduga terkena serangan jantung saat berada di Bandara SMB II Palembang saat menjemput atlet dan pelatih dari negaranya yang baru tiba di Palembang untuk mengikuti SEA Games. Ofisial Malaysia itu terjatuh sesaat setelah tiba di Bandara SMB II untuk mengurus registrasi atlet rombongan dari negaranya.
Becak Jadi Alat Transportasi Resmi Sea Games. Becak menjadi alat transportasi utama yang disediakan oleh pihak panitia SEA Games 2011 secara gratis untuk bepergian dari venue satu ke venue lainnya di dalam kompleks Jakabaring Sports City, Palembang. Kebijakan ini dinilai sangat tepat untuk mempromosikan dan mendukung gerakan “Go Green”.
Insiden Api Obor Sea Games. Api obor SEA Games sempat mati saat parade. Api mati menjelang diterima Alan Budikusuma dan Yayuk Basuki. Mantan atlet bulutangkis dan tenis itu bertugas di bagian akhir parade opor SEA Games. Akibatnya, mereka hanya membawa obor mati ke arah replika kapal di tengah Stadion Utama Jakabaring. Menjelang naik kapal, tangan kiri Alan memperagakan gerakan menyalakan korek gas. Setelah obor dibawa naik kapal, tiba-tiba terlihat api menyala lagi. Selanjutnya, api diteruskan ke tongkat yang dibawa Susy Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona tahun 1992. Gangguan juga terlihat saat Susy melemparkan tongkat api ke kaldron atau obor besar. Api di kaldron sudah menyala sebelum tongkat api jatuh ke kaldron. Bahkan, lemparan Susy meleset dan tidak masuk ke kaldron.
Pemanjat Tebing yang Biayai Ayahnya Naik Haji dari Bonus Medali Emas. Namanya Fitriyana. Keinginan perempuan berumur 23 tahun ini untuk membiayai ayahnya naik haji akan tercapai setelah ia mendapat bonus dari pemerintah atas prastasinya meraih medali emas SEA Games XXVI 2011. Bonus itu rencananya akan diberikan kepada ayahnya untuk biaya naik haji. 






0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Bijak, OKAY!!
dan Terimakasih sudah berkunjung.